Layanan Intervensi Okupasi Terapi
TUGAS POKOK & FUNGSI
LAYANAN OKUPASI TERAPI PUSAT LAYANAN DISABILITAS KOTA BLITAR
Terapi Okupasi adalah bentuk pelayanan kesehatan kepada klien dengan kelainan/kecacatan fisik dan/atau mental yang mempunyai gangguan pada kinerja okupasional, dengan menggunakan aktivitas bermakna (okupasi) untuk mengoptimalkan kemandirian individu pada area aktivitas kehidupan sehari-hari, produktivitas dan pemanfaatan waktu luang. (PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2014)
2. SASARAN LAYANAN OKUPASI TERAPI
Pelayanan Okupasi Terapi di Pusat Layanan Autis diberikan kepada anak-anak yang mengalami permasalahan seperti yang tertuang dalam UU Disabilitas Bagian Ketiga Tentang Penerima Akomodasi Yang Layak/Pasal 9 ayat Ke 3 yang meliputi:
RUANG LINGKUP LAYANAN OKUPASI TERAPI
Ruang lingkup layanan Okupasi Terapi di Pusat Layanan Autis meliputi:
Intervensi terapi okupasi Penyandang Disabilitas Fisik meningkatkan kemampuan motorik, koordinasi bilateral, intergrasi bilateral untuk mengoptimalkan kemandirian individu pada area aktivitas kehidupan sehari-hari, produktivitas dan pemanfaatan waktu luang.
Intervensi terapi okupasi Penyandang Disabilitas Intelektual meningkatkan kemampuan konsep/ide, daya ingat, persepsi untuk mengoptimalkan kemandirian individu pada area aktivitas kehidupan sehari-hari, produktivitas dan pemanfaatan waktu luang.
Intervensi terapi okupasi Penyandang Disabilitas Mental meningkatkan level aktiftas seperti stbailitas emosi, konsentrasi dan rentang atensi untuk mengoptimalkan kemandirian individu pada area aktivitas kehidupan sehari-hari, produktivitas dan pemanfaatan waktu luang.
Intervensi terapi okupasi Penyandang Disabilitas Sensorik meningkatkan system taktil, sistem propioceptif, sistem vestibular, sistem auditori, sistem visual, sistem olfaktori, sistem gustatory untuk mengoptimalkan kemandirian individu pada area aktivitas kehidupan sehari-hari, produktivitas dan pemanfaatan waktu luang.
3. JOB DESCRIPTIONS DAN TUGAS LAYANAN OKUPASI TERAPI
Melakukan Asesmen pada komponen motorik dengan menggunakan pemeriksaan kemampuan motorik halus
Melakukan Asesmen pada komponen sensorik dengan menggunakan sensori profil (system taktil, sistem propioceptif, sistem vestibular, sistem auditori, sistem visual, sistem olfaktori, sistem gustatory)
Melakukan Asesmen pada komponen Persepsi dengan menggunakan Visual Persepsi
Melakukan Asesmen pada komponen Kognitif dengan menggunakan pemeriksaan kognitif